Thursday, September 22, 2011

Apakah Aku Cantik?



Apakah aku cantik?
Sering aku mendengar orang memuji penampilanku

Apakah aku cantik?
Sepatu highheels yang kupakai membuatku berjalan dengan anggun

Apakah aku cantik?
Para pria menolehkan wajah mereka saat aku melintas

Apakah aku cantik?
Orang bilang kakiku panjang, membuatku sangat percaya diri memakai busana yang memperlihatkan keindahannya

Apakah aku cantik?
Tubuhku yang langsing membuatku leluasa memakai pakaian yang menonjolkan lekuk tubuh

Apakah aku cantik?
Aku begitu bangga dengan rambutku yang indah

Apakah aku cantik?
Teman-teman wanita pun kerap memuji kulit wajahku

Apakah aku cantik?
Aku mendapati seorang teman tertawa geli menyaksikan seorang pria tidak berhenti menatapku

Apakah aku cantik?
Banyak lelaki mendekatiku

Apakah aku cantik?
Tapi bagaimana kalau berat badanku bertambah dan aku  tidak lagi menarik

Dan lagi-lagi...

Apakah aku cantik?
Aku takut mereka hanya melihat fisik dan penampilanku

Apakah aku cantik?
Aku mulai sadar.. Mereka melihatku bukan dengan penghormatan, tapi dengan hawa nafsu

Apakah aku cantik?
Ternyata.. Dalam diri pun aku masih saja bertanya, apakah benar aku cantik?

Apakah aku cantik?
Entah sudah berapa banyak uang yang kuhabiskan untuk membeli berbagai peralatan make-up, aksesoris dan pakaian-pakaian mahal agar aku terlihat cantik

Apakah aku cantik?
Siapakah yang bisa menjawab dengan sebenar-benarnya?

Apakah aku cantik?
Allah, hanya Engkau yang tahu jawabannya

Apakah aku cantik?
Ya Rabb... Apakah benar aku cantik?

Apakah menurut-Mu.. aku cantik?

***
Dan Allah menjawabnya melalui salah satu ayat:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

(Q.S An-Nuur, 24:31)

***
Terselip sebuah pesan dari Allah Swt untuk para wanita beriman.

Ternyata, di hadapan Allah aku belum menjadi cantik. Padahal selama ini aku merasa telah beriman.

Allah mengkaruniai dengan begitu banyak kelebihan, tapi aku menghumbarnya dengan percuma kepada para lelaki yang bukan muhrim.

Allah mensyariatkan hijab untuk melindungiku, tapi aku sendiri memberi celah pemancing hawa nafsu.

Tetapi.. Bisakah orang melihatku bukan karena penampilan? Dan aku juga tidak merasa menarik dengan pakaian tertutup.

Ya Allah, bolehkah aku menunda berhijab sampai aku siap?

***
Seorang teman mengirimkan pesan singkat:

“Kebaikan itu meninggalkan sinar di wajah, cahaya di hati, keluasan rizki, kekuatan fisik, dan kecintaan dalam hati orang lain”
(Ibnu Abbas ra)

Inilah makna cantik,

Wajah yang bersinar, hati yang tenang dan lapang, diri yang dicintai orang lain karena kebaikan.

Berhijab bukanlah tentang sebuah kesiapan, tetapi adalah tentang iman kepada pesan Allah Swt melalui ayat suci Al-Qur'an. Ini adalah sebuah kewajiban, bukan sebuah pilihan "boleh atau tidak".

Lagipula, sampai kapankah hati ini akan siap? Satu tahun, dua tahun, atau nanti setelah menikah dan memiliki satu anak?

Cantik, bukankah yang paling dekat dengan kita adalah kematian?

Karena itu katakanlah dalam hatimu bahwa:

"Aku ingin menjadi cantik di hadapan Allah Swt, ingin dicintai-Nya karena iman."

1 comment: