Tuesday, September 8, 2015

Selebrasi Sederhana



Sebenarnya tahun ini sepakat ga akan ada perayaan apa-apa. Berhubung sudah sama-sama paham, tabungan baru dikuras untuk biaya pembangunan rumah yang Alhamdulillah sudah dimulai senin kemarin.

Tapi pagi ini dapat kejutan sederhana di meja makan. Yang semalam bikin si aba shakila berusaha mencegah saya buka kulkas, pokoknya harus dia yang taruh dan ambilin semua barang di kulkas. Dari mulai belanjaan, sampai shakila yang bolak balik ambil minuman harus dia sendiri yang buka kulkasnya. Dan ternyata dia beneran cuti seharian kemarin, selain buat urus keperluan pembangunan rumah dan "urusan lain" yang katanya setengah gagal karena mendadak dapat panggilan tugas dari kantor, dan pulang kantor saya pun minta dijemput karena sakit perut.

Bahagia yang sederhana. Mungkin karena sudah 3 tahun usia pernikahan. Bukan berarti jadi lebih hambar, tapi semoga pertanda usia yang mendewasakan kami.

Terima kasih suami tersayang. Mencintaimu karena Allah.

Wednesday, March 25, 2015

Penjara



Dari Abu Hurairah Ra., ia berkata:

"Rasulullah Saw bersabda: Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir". (HR. Muslim)

Jumat, 2 Januari 2015

Hari itu saya menjadi salah satu yang menjalani upacara pelantikan. Rasanya seperti terjebak dalam situasi. Sungguh jabatan bukan sesuatu yang saya cari, bukan menjadi target dan tidak disengaja.

Sampai saat ini pun masih dirundung kebingungan. Mungkin karena jiwa saya sebenarnya ingin kembali ke rumah, tapi keadaan yang belum memungkinkan membuat harus bertahan. Dan entah bagaimana nasib justru mengarahkan saya menjadi salah satu pejabat eselon IV di tempat ini.

Hanya ada 2 orang staf (salah satunya hampir pensiun) dan tanpa ada tenaga administrasi. Rasanya seperti pincang, bagaimana cara mencairkan anggaran tanpa ada satu pun tenaga administrasi. Saya pun bukan orang yang dulu peduli dengan urusan administrasi anggaran, karena dulu memilih untuk tidak banyak terlibat dan sebisa mungkin berusaha menjauhi perkara syubhat.

Tapi beginilah rencana Allah. Manusia hanya bisa berencana, Allah tetap Yang Paling Tahu apa yang lebih baik.

Dua bulan kemudian Allah langsung memberikan solusi, secara ajaib Allah memberi hadiah kelulusan sebagai calon pegawai tugas belajar.

Sabar metha, sampai lulus ujian eksternal jabatan ini pun akan gugur. Begitu hati berbicara.

Jalankan dulu amanah yang dititipkan Allah ini, bersabarlah dan tetap tersenyum. Kondisi yang sedang dijalani memang berat, tapi Allah tidak akan memberikan ujian yang tidak mampu dilalui seorang hamba pun.

Sesudah kesulitan, ada kemudahan.


*Menulis untuk menenangkan hati, dan mungkin ini alasan mengapa lama sekali saya absen menulis. Doakan saya segera menemukan ketenangan hati.*