Thursday, March 17, 2011

Hidden Motivation


Semalam Ust. Bachtiar Nasir meminta kami membuat kalimat motivasi dalam waktu 5 menit. Ikhwan membuat kalimat tentang leadership, dan kami para akhwat tentang... Menikah.

Dan kami diminta secara sukarela membacakannya tanpa ditunjuk. Well.. dalam waktu singkat aku membuat 5 kalimat, tapi gak  punya cukup keberanian untuk mengajukan diri. Hampir sih, tapi keduluan. Sampai akhirnya sambil menutup pertemuan beliau berkata, "Berbicaralah... Maka saya bisa melihat siapa kamu".

Penyesalannya masih terasa sampai sekarang. Bukan hanya karena tidak berhasil mengatasi rasa malu untuk berbicara, tapi juga karena dari semua kalimat motivasi yang dibacakan teman-teman, ada satu kalimat yang membuatku sadar bahwa ternyata aku punya motivasi yang berbeda dari kebanyakan orang:
"Aku ingin menikah, karena aku ingin melaksanakan kodratku sebagai perempuan. Tunduk pada sang imam, seberapapun orang memandangku tinggi."
Apakah motivasi ini perlu dikoreksi, aku harus mencari tahu. Karena itu di lain waktu aku harus berani berbicara.

8 comments:

  1. "Aku ingin menikah, karena aku ingin melaksanakan kodratku sebagai perempuan. Tunduk pada sang imam, seberapapun orang memandangku tinggi."

    Bagus. Nggak ada yang salah. Menurutku itu cita-cita yang mulia. Walaupun kayaknya kamu nggak tinggi2 banget deh. Emang sih lebih tinggi dari aku. Hehehe...

    ReplyDelete
  2. Maklum ied masih masa pertumbuhan, jadi quote-nya bawa2 "fisik" :D hehehe

    Darling, barusan aku kirim email.. baca yah

    ReplyDelete
  3. Kalo akuuu...

    Aku ingin menikah.,karna dengan menikah maka setengah dari dien sudah ku dapat dan insya Allah dengan menikah maka akan lebih terjaga kehormatanku dan lebih sempurna nilai ibadahku..Aamiin

    ReplyDelete
  4. Eeh.. Ada de mamih. Iya mih, itu juga masuk di 5 poin motivasinya metha. Cuma yg aku publish itu yg beda dari temen2 lain.

    Filosofinya gini,perempuan sekarang berdiri di atas tonggak emansipiasi. Aku juga, punya banyak mimpi, target dan kemauan utk maju. Dan menikah itu sebagai alarm, pengingat yg mencegah kita bertindak terlalu jauh dan makin tenggelam dalam kemandirian yg berlebihan. Karena aku mau kembali ke rumah dan menghambur dalam dekapan suami,patuh pada sang imam dan mengasah sifat kasih sayang :)

    ReplyDelete
  5. Aiii ciamik lah hasil pengembaraan dirimu mbak.,,jadi sudah bisa menerima yah kodrat wanita di dalam Islam.,nantinya kita ini akan menjadi madrasah yg pertama buat anak2 kita.,aamiin

    Klo aku dari dulu gak pernah suka sm emansipasi yah karna emansipasi cuma pemahaman barat yg mencoba utk merubah kita utk membangkang dari kodrat kita sbg wanita :)

    ReplyDelete
  6. Aamiin.. insya Allah de' mami. Sekarang kita kokohin dulu fondasi bangunan "madrasah"nya.

    Emansipasi waktu jamannya Ra.Kartini aku setuju karena emang berjalan pada tempatnya. Yg penting harus bisa kembali ke kodrat sbg perempuan, "pulang ke rumah" istilahnya. Pernikahan itu ibaratnya rumah buat para perempuan, seberapa pun kita maju harus tetap tunduk pada suami sebagai imam keluarga :)

    ReplyDelete
  7. Lovable Words..Nice... Kata yang ingin kugarisbawahi "Tunduk pada sang imam, seberapapun orang memandangku tinggi.:

    ReplyDelete
  8. Masya ALLAH.... ukhti... tulisan2 anti begitu menggugah n memberi motivasi.... n satu hal yg ingin adinda ingatkan menulislah n sesungguhnya Sebuah tulisan bsa Membuat Qta hidup lebih hidup.... n memberikan kehidupan kepda semua yg hidup.... n
    Dengan menulis sesungguhnya qta bisa Hidup Lebih Lama dari jangkauan usia qta....
    By : Saudara mu Ahmad Yani Zakir
    (Sang Makhluk Tanah)

    ReplyDelete